BANDUNG. Namanya adalah Ilham Suderajat, anak yang lahir 14 tahun yang lalu di Kota Bandung. Ilham masuk ke SD Juara pada tahun 2007. Ia kemudian merupakan salah satu siswa SD Juara yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler silat. Tahun 2009, Abah Ahmad salah satu pelatih mumpuni silat bergabung menangani ekstrakulikuler silat SD Juara Bandung. Abah Ahmad yang saat itu menjadi pembina ekstrakulikuler silat merasa gerah dengan prestasi ekskul silat yang belum menunjukkan perubahan dari segi prestasi.
Solusi dari masalah ini kemudian Abah berhasil mendatangkan Kang Ikin dari perguruan silat Pager Kancana. Ilham sang harimau, ternyata menarik hati pa Ikin. Di bawah asuhan pa Ikin, Ilham mulaui berlatih silat pada kelas seni ibing dan jurus wajib tunggal. Mulailah pengembaraan sang harimau di dunia persilatan, beberapa kejuaran mulai diikuti, diantaranya: O2SN tingkat kota Bandung, seni ibing tunggal putra yang diselenggarakan oleh SMP Al Ghifari.
Tapi mungkin belum rejekinya, Ilham belum bisa mendapatkan hasil yang terbaik. Seiiring dengan waktu, terjadi pergantian pelatih kepada Teh Dian dari perguran silat Panglipur kota Bandung. Ilham kembali diasuh naluri seni silatnya. Beberapa kejuaraan diikutinya, seperti: O2SN meraih peringkat ke 11, seni silat ibing putra SMP Al Ghifari, GPK Cup, Parahyangan Cup. Dibawah asuhan Teh Dian prestasi Ilham membaik dari segi tehnik maupun prestasi, walaupun belum bisa meraih gelar juara.
Abah Ahmad yang saat itu menjadi Pembina ekstrakulikuler silat merasa gerah dengan prestasi ekskul silat yang belum menunjukkan perubahan dari segi prestasi. Pucuk dicinta, pada tahun 2011 Menwa UPI bekerjasama dengan UKM SIlat FPOK mengadakan kejuaran daerah Jawa Barat silat kelas tanding usia dini dan junior. Abah Ahmad langsung mengambil alih kegiatan ekstrakulikuler silat. Kegiatan latihan saat itu difokuskan kepada tehnik tanding putra dan putri, mereka dilatih selama 3 bulan. Ilham salah satu pesilat yang mengikuti kejurda tersebut. Mulai dari babak penyisihan Ilham didampingi Abah, dan langsung mendapat intruiksi darinya. Alhasil Ilham mampu menembus babak perempat final, dan akhirnya terhenti disitu. Meraih medali perunggu Kejurda Jawa Barat merupakan hasil yang cukup gemilang.
Melihat hasil yang cukup baik yang tidak saja diperoleh oleh Ilham Suderajat dan teman-temannya, Abah pada akhirnya turun langsung melatih silat untuk kelas tanding. Walhasil setelah melalui perjuangan panjang setelah mengikuti kejuaraan di Kota Cirebon akhirnya medali perak pun diraih Ilham di Kota Udang, prestasi yang cukup membanggakan. Abah kagum bukan karena gelar juara yang diperoleh oleh Ilham, tapi salut dan memberi salam pesilat karena semangat dan perjuangannya. Dia layak disebut Harimau
Solusi dari masalah ini kemudian Abah berhasil mendatangkan Kang Ikin dari perguruan silat Pager Kancana. Ilham sang harimau, ternyata menarik hati pa Ikin. Di bawah asuhan pa Ikin, Ilham mulaui berlatih silat pada kelas seni ibing dan jurus wajib tunggal. Mulailah pengembaraan sang harimau di dunia persilatan, beberapa kejuaran mulai diikuti, diantaranya: O2SN tingkat kota Bandung, seni ibing tunggal putra yang diselenggarakan oleh SMP Al Ghifari.
Tapi mungkin belum rejekinya, Ilham belum bisa mendapatkan hasil yang terbaik. Seiiring dengan waktu, terjadi pergantian pelatih kepada Teh Dian dari perguran silat Panglipur kota Bandung. Ilham kembali diasuh naluri seni silatnya. Beberapa kejuaraan diikutinya, seperti: O2SN meraih peringkat ke 11, seni silat ibing putra SMP Al Ghifari, GPK Cup, Parahyangan Cup. Dibawah asuhan Teh Dian prestasi Ilham membaik dari segi tehnik maupun prestasi, walaupun belum bisa meraih gelar juara.
Abah Ahmad yang saat itu menjadi Pembina ekstrakulikuler silat merasa gerah dengan prestasi ekskul silat yang belum menunjukkan perubahan dari segi prestasi. Pucuk dicinta, pada tahun 2011 Menwa UPI bekerjasama dengan UKM SIlat FPOK mengadakan kejuaran daerah Jawa Barat silat kelas tanding usia dini dan junior. Abah Ahmad langsung mengambil alih kegiatan ekstrakulikuler silat. Kegiatan latihan saat itu difokuskan kepada tehnik tanding putra dan putri, mereka dilatih selama 3 bulan. Ilham salah satu pesilat yang mengikuti kejurda tersebut. Mulai dari babak penyisihan Ilham didampingi Abah, dan langsung mendapat intruiksi darinya. Alhasil Ilham mampu menembus babak perempat final, dan akhirnya terhenti disitu. Meraih medali perunggu Kejurda Jawa Barat merupakan hasil yang cukup gemilang.
Melihat hasil yang cukup baik yang tidak saja diperoleh oleh Ilham Suderajat dan teman-temannya, Abah pada akhirnya turun langsung melatih silat untuk kelas tanding. Walhasil setelah melalui perjuangan panjang setelah mengikuti kejuaraan di Kota Cirebon akhirnya medali perak pun diraih Ilham di Kota Udang, prestasi yang cukup membanggakan. Abah kagum bukan karena gelar juara yang diperoleh oleh Ilham, tapi salut dan memberi salam pesilat karena semangat dan perjuangannya. Dia layak disebut Harimau
0 komentar:
Posting Komentar