MALANG. Permasalahan sampah yang semakin banyak tentu akan menimbulkan banyak masalah, sehingga memerlukan pengolahannya seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna dengan mendaur ulang menjadi barang yang lebih bermanfaat. Pengelolaan sampah dengan menggunakan sistem bank sampah merupakan metode untuk pengelolaan sampah agar bisa lebih produktif dan mampu diberdayakan. Tentunya program ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekomoni masyarakat.
Bank sampah pun bisa didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan maupun menjadikan sampah menjadi pupuk buatan sehingga sampah bisa memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Tujuan pendirian bank sampah untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang bersih, sehat dan rapi, dan bersih. Manfaat dari kegiatan bank sampah ini juga dirasakan oleh warga Kelurahan Sukun, Kota Malang.
Kegiatan bank sampah awalnya dijalankan atas inisiatif dari Ketua RW 4 Sukun bersama RZ agar warga dapat menghasilkan kas dengan fokus kegiatan bank sampah hanya di lingkup RT. Masing-masing RT mempunyai kordinator yang akan mengumpulkan sampah untuk dijul ke pelapak. Selain itu, guna memudahkan kordinasi di tingkat RW juga dibentuk struktur pengurus yang terdiri dari: Ketua Dewi Masrifah, sekretaris Panca Ari Ani, dan bendahara Ely Mulyaning. Nama bank sampah ini kemudian dinamai Bank Sampah Sukun Berseri yang didirikan 25 April 2014 dengan beralamat di Jl S.Supriadi, Gang 9, RT 13, RW 4, Kelurahan Sukun, Kec.Sukun, Kota Malang.
“Alhamdulillah jumlah partisipan sementara ini sudah mencapai 86 orang/KK dan dari dana kas yang terkumpul di tingkat RT, warga sudah dapat membeli kebutuhan tanaman seperti: Tanaman toga, tanaman cabe, dan juga membuat batu terapi di masing-masing wilayah RT-nya,” tutur Ketua Bank Sampah Sukun Berseri, Dewi Masrifah. Emilia Mawarwati (41) salah satu anggota bank sampahpun menambahkan, kegiatan bank sampah di RW 4 ini sangat bermanfaat, terutama untuk mengisi kas RT, sehingga dari dana kas tersebut bisa untuk membeli tanaman, membuat batu terapi, dan aktivitas lainnya
https://www.rumahzakat.org
Bank sampah pun bisa didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan maupun menjadikan sampah menjadi pupuk buatan sehingga sampah bisa memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Tujuan pendirian bank sampah untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang bersih, sehat dan rapi, dan bersih. Manfaat dari kegiatan bank sampah ini juga dirasakan oleh warga Kelurahan Sukun, Kota Malang.
Kegiatan bank sampah awalnya dijalankan atas inisiatif dari Ketua RW 4 Sukun bersama RZ agar warga dapat menghasilkan kas dengan fokus kegiatan bank sampah hanya di lingkup RT. Masing-masing RT mempunyai kordinator yang akan mengumpulkan sampah untuk dijul ke pelapak. Selain itu, guna memudahkan kordinasi di tingkat RW juga dibentuk struktur pengurus yang terdiri dari: Ketua Dewi Masrifah, sekretaris Panca Ari Ani, dan bendahara Ely Mulyaning. Nama bank sampah ini kemudian dinamai Bank Sampah Sukun Berseri yang didirikan 25 April 2014 dengan beralamat di Jl S.Supriadi, Gang 9, RT 13, RW 4, Kelurahan Sukun, Kec.Sukun, Kota Malang.
“Alhamdulillah jumlah partisipan sementara ini sudah mencapai 86 orang/KK dan dari dana kas yang terkumpul di tingkat RT, warga sudah dapat membeli kebutuhan tanaman seperti: Tanaman toga, tanaman cabe, dan juga membuat batu terapi di masing-masing wilayah RT-nya,” tutur Ketua Bank Sampah Sukun Berseri, Dewi Masrifah. Emilia Mawarwati (41) salah satu anggota bank sampahpun menambahkan, kegiatan bank sampah di RW 4 ini sangat bermanfaat, terutama untuk mengisi kas RT, sehingga dari dana kas tersebut bisa untuk membeli tanaman, membuat batu terapi, dan aktivitas lainnya
https://www.rumahzakat.org
0 komentar:
Posting Komentar