JAKARTA. Kisah awal membangun usaha dimulai Siti Robingah ketika ia menjadi transmigran ke Riau, hingga akhirnya ia tinggal di Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Setelah jatuh bangun dengan usaha-usaha sebelumnya akhirnya ia mencoba membuat keripik pisang yang bahannya adalah rontokan dari tandan berbagai jenis pisang yang ia beli secara murah.
Setelah berbagai percobaan akhirnya didapatlah formula keripik pisang yang enak dan disukai dari bahan pisang kepok dan pisang nangka. Kripik pisang tersebut ia pasarkan sendiri ke pasar-pasar tradisional, lalu ia membagikan sampel kripik pisang secara gratis. Setelah banyak konsumen yang mengenal akan rasa dan kualitas produksi kripik pisangnya, maka usahanya itu mulai diterima pasar. Ia sudah tidak menjual langsung di pasar tersebut, namun ia titipkan pada pedagang pasar yang mau menjualkan produknya serta ia mencoba pasar yang baru dengan metode yang sama. Hingga pada saat sekarang ia hanya menyuplai produk kripik pisangnya pada berbagai pasar-pasar tradisional.
Saat permintaan semakin tinggi ia mulai kewalahan karena modal yang ia miliki belum seberapa. Setelah mendapat intervensi modal dari Rumah Zakat usaha mulai berkembang maju. Sebelumnya ia sempat tertimpa musibah kehilangan sepeda motor, kini dari usahanya ia sudah dapat membeli 2 buah Sepeda Motor baru. Serta menyewa lahan kosong yang ia bangun secara sederhana untuk tempat produksi kripik pisangnya di Jl. Pisangan Raya Rt. 003/05 Cirendeu CIputat Timur.
Untuk memenuhi pengantaran yang cukup tinggi dan besar ia mulai berencana mengambil kredit mobil pick up. Penghasilannya sekarang dari usaha kripik ia mampu menyisihkan tabungan Rp. 2.000.000/bulan untuk memcicil mobil, namun saat ini ia belum memiliki uang untuk membayar DP mobil 20%-30%
https://www.rumahzakat.org
Setelah berbagai percobaan akhirnya didapatlah formula keripik pisang yang enak dan disukai dari bahan pisang kepok dan pisang nangka. Kripik pisang tersebut ia pasarkan sendiri ke pasar-pasar tradisional, lalu ia membagikan sampel kripik pisang secara gratis. Setelah banyak konsumen yang mengenal akan rasa dan kualitas produksi kripik pisangnya, maka usahanya itu mulai diterima pasar. Ia sudah tidak menjual langsung di pasar tersebut, namun ia titipkan pada pedagang pasar yang mau menjualkan produknya serta ia mencoba pasar yang baru dengan metode yang sama. Hingga pada saat sekarang ia hanya menyuplai produk kripik pisangnya pada berbagai pasar-pasar tradisional.
Saat permintaan semakin tinggi ia mulai kewalahan karena modal yang ia miliki belum seberapa. Setelah mendapat intervensi modal dari Rumah Zakat usaha mulai berkembang maju. Sebelumnya ia sempat tertimpa musibah kehilangan sepeda motor, kini dari usahanya ia sudah dapat membeli 2 buah Sepeda Motor baru. Serta menyewa lahan kosong yang ia bangun secara sederhana untuk tempat produksi kripik pisangnya di Jl. Pisangan Raya Rt. 003/05 Cirendeu CIputat Timur.
Untuk memenuhi pengantaran yang cukup tinggi dan besar ia mulai berencana mengambil kredit mobil pick up. Penghasilannya sekarang dari usaha kripik ia mampu menyisihkan tabungan Rp. 2.000.000/bulan untuk memcicil mobil, namun saat ini ia belum memiliki uang untuk membayar DP mobil 20%-30%
https://www.rumahzakat.org
0 komentar:
Posting Komentar