PONTIANAK. Menjadi relawan bukanlah hanya sekedar berbagi, namun ada kalanya kita harus berkorban. Bukan hanya sekedar tenaga, waktu dan materi tapi juga pengabdian. Menelusuri daerah daerah yang sulit di gapai, mencari masyarakat yang membutuhkan uluran, yang penuh semangat dalam kehidupan bahkan merekalah guru hebat yang mengajarkan tentang sikap mengeluh takkan mampu membuat kita merasakan nikmat kehidupan yang sempurna. Para relawan RZ menemukan pengalaman berharga dalam Ekspedisi Bakti Relawan Nusantara yang diadakan di Dusun Tanjung Manggis yang terletak di Ujung Kecamatan Sungai Asam Kabupaten Kuburaya.
Ekspedisi kali ini, diikuti oleh 15 orang Relawan RZ dari kota Pontianak. Tempat yang menjadi sasaran para relawan, merupakan tempat ke 3 dari hasil survey yang sudah dilakukan relawan. Daerah yang mayoritas hampir 99 % ditempati oleh suku Madura ini merupakan daerah yang masih sangat jauh berbeda dibandingkan kehidupan di kota bahkan untuk menempuh perjalanan ke dusun ini kita harus melewati jalan tanah gambut yang sulit di lewati kendaraan bermotor.
Para Relawan harus menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam jalan darat dari kota Pontianak. Di tempat ini juga masih belum terdapat aliran listrik, sehingga pada malam hari desa ini akan terasa sangat gelap, dan jika ingin menggunakan listrik harus menggunakan genset dan hanya beberapa warga saja yang memilikinya.
Sebagian besar masyarakat setempat masih buta huruf karena tidak sekolah, tetapi ada juga yang dapat membaca namun mereka tidak memiliki bahan bacaan untuk mereka baca. Dusun ini memiliki 1 buah fasilitas kesehatan PUSKESDES yang ditempati oleh seorang bidan, 2 buah fasilitas pendidikan sekolah yang sangat minim yaitu satu sekolah madrasah ibtidaiyah dan satu sekolah madrasah tsanawiyah. Bangunan sekolah yang masih belum sempurna karena tergendala biaya tersebut memiliki anak-anak yang semangat belajarnya luar biasa.
“Dimulai kamis siang 20 November kami menyalurkan pembagian superqurban kerumah warga-warga sekaligus bersilaturahmi. Sore harinya kami mengadakan kegiatan TPA ceria untuk anak-anak seperti belajar sholat, mengaji, wudhu, adzan dan lain2. Malam harinya kami mengikuti tradisi masyarakat setempat mengadakan shalawatan kerumah rumah, sungguh tradisi seperti ini sudah sangat jarang bahkan tidak pernah lagi dilakukan di daerah kota,”ucap Fadli Zulkaisi, salah seorang anggota ekspedisi.
Keesokan harinya (21/11) relawan RZ berkunjung ke sekolah MTs dan mengajak mereka bersenam, memberikan motivasi mengenai cita- cita bersama pohon impian. Selain itu, para relawan RZ pun mengadakan agenda Gema Bersihati yaitu bersih-bersih masjid. “Siangnya kami membuat taman bacaan bersama warga buat anak-anak dan warga setempat yang ingin menambah ilmu dari membaca buku dari hasil sumbangan yang telah kami galang sebelumnya di Pontianak, bersamaan itu kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan gratis untuk seluruh warga,” tukasnya.
Pada hari terakhir (22/11), mereka mengadakan lomba untuk seluruh warga yang ingin berpartisipasi menjadi peserta, lomba ini berupa lomba kelereng dalam sendok, balap karung dan estafet air untuk anak-anak, lomba menganyam ketupat untuk ibu-ibu dan lomba bola sarung untuk bapak-bapak.
Pada hari terakhir ekspedisi di dusun Tanjung Manggis ini, relawan RZ mengadakan malam perpisahan bertemakan pesta rakyat untuk para warga, acara pada malam penutupan ini berupa sambutan penutup dari perwakilan relawan dan aparat desa, bagi-bagi hadiah buat para pemenang lomba, penampilan kreatifitas pentas seni dari anak-anak dan relawan terakhir menonton layar tancap bersama.
Kegiatan ekspedisi ini mendapatkan sambutan yang sangat luar biasa dari para warga. Mereka sangat antusias dalam segala kegiatan. Seorang anak bernama Zurrotun saat di ditanya dalam kegiatan TPA ia mengatakan “senang, seru belum pernah ada yang mengadakan kegiatan seperti ini.” Warga lain bapak Mahli juga mengatakan hal yang tidak jauh berbeda saat ditanya ketika bersih-bersih ia mengatakan “Menurut saya, saya sangat bangga, senang karena teman-teman dari relawan RZ bisa datang kesini”.
“Banyak hikmah pelajaran pengalaman yang didapatkan dari tempat ini namun satu yang dapat disimpulkan adalah hidup ini terlalu indah untuk di sia-siakan hanya untuk kenikmatan dunia, ketika kita terus melihat ke atas maka tidak akan ada kepuasaan yang akan kita dapatkan tapi coba lah untuk terus melihat kebawah maka indah nya kenikmatan syukur akan kita rasakan,” pungkas Fadli
https://www.rumahzakat.org
Ekspedisi kali ini, diikuti oleh 15 orang Relawan RZ dari kota Pontianak. Tempat yang menjadi sasaran para relawan, merupakan tempat ke 3 dari hasil survey yang sudah dilakukan relawan. Daerah yang mayoritas hampir 99 % ditempati oleh suku Madura ini merupakan daerah yang masih sangat jauh berbeda dibandingkan kehidupan di kota bahkan untuk menempuh perjalanan ke dusun ini kita harus melewati jalan tanah gambut yang sulit di lewati kendaraan bermotor.
Para Relawan harus menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam jalan darat dari kota Pontianak. Di tempat ini juga masih belum terdapat aliran listrik, sehingga pada malam hari desa ini akan terasa sangat gelap, dan jika ingin menggunakan listrik harus menggunakan genset dan hanya beberapa warga saja yang memilikinya.
Sebagian besar masyarakat setempat masih buta huruf karena tidak sekolah, tetapi ada juga yang dapat membaca namun mereka tidak memiliki bahan bacaan untuk mereka baca. Dusun ini memiliki 1 buah fasilitas kesehatan PUSKESDES yang ditempati oleh seorang bidan, 2 buah fasilitas pendidikan sekolah yang sangat minim yaitu satu sekolah madrasah ibtidaiyah dan satu sekolah madrasah tsanawiyah. Bangunan sekolah yang masih belum sempurna karena tergendala biaya tersebut memiliki anak-anak yang semangat belajarnya luar biasa.
“Dimulai kamis siang 20 November kami menyalurkan pembagian superqurban kerumah warga-warga sekaligus bersilaturahmi. Sore harinya kami mengadakan kegiatan TPA ceria untuk anak-anak seperti belajar sholat, mengaji, wudhu, adzan dan lain2. Malam harinya kami mengikuti tradisi masyarakat setempat mengadakan shalawatan kerumah rumah, sungguh tradisi seperti ini sudah sangat jarang bahkan tidak pernah lagi dilakukan di daerah kota,”ucap Fadli Zulkaisi, salah seorang anggota ekspedisi.
Keesokan harinya (21/11) relawan RZ berkunjung ke sekolah MTs dan mengajak mereka bersenam, memberikan motivasi mengenai cita- cita bersama pohon impian. Selain itu, para relawan RZ pun mengadakan agenda Gema Bersihati yaitu bersih-bersih masjid. “Siangnya kami membuat taman bacaan bersama warga buat anak-anak dan warga setempat yang ingin menambah ilmu dari membaca buku dari hasil sumbangan yang telah kami galang sebelumnya di Pontianak, bersamaan itu kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan gratis untuk seluruh warga,” tukasnya.
Pada hari terakhir (22/11), mereka mengadakan lomba untuk seluruh warga yang ingin berpartisipasi menjadi peserta, lomba ini berupa lomba kelereng dalam sendok, balap karung dan estafet air untuk anak-anak, lomba menganyam ketupat untuk ibu-ibu dan lomba bola sarung untuk bapak-bapak.
Pada hari terakhir ekspedisi di dusun Tanjung Manggis ini, relawan RZ mengadakan malam perpisahan bertemakan pesta rakyat untuk para warga, acara pada malam penutupan ini berupa sambutan penutup dari perwakilan relawan dan aparat desa, bagi-bagi hadiah buat para pemenang lomba, penampilan kreatifitas pentas seni dari anak-anak dan relawan terakhir menonton layar tancap bersama.
Kegiatan ekspedisi ini mendapatkan sambutan yang sangat luar biasa dari para warga. Mereka sangat antusias dalam segala kegiatan. Seorang anak bernama Zurrotun saat di ditanya dalam kegiatan TPA ia mengatakan “senang, seru belum pernah ada yang mengadakan kegiatan seperti ini.” Warga lain bapak Mahli juga mengatakan hal yang tidak jauh berbeda saat ditanya ketika bersih-bersih ia mengatakan “Menurut saya, saya sangat bangga, senang karena teman-teman dari relawan RZ bisa datang kesini”.
“Banyak hikmah pelajaran pengalaman yang didapatkan dari tempat ini namun satu yang dapat disimpulkan adalah hidup ini terlalu indah untuk di sia-siakan hanya untuk kenikmatan dunia, ketika kita terus melihat ke atas maka tidak akan ada kepuasaan yang akan kita dapatkan tapi coba lah untuk terus melihat kebawah maka indah nya kenikmatan syukur akan kita rasakan,” pungkas Fadli
https://www.rumahzakat.org
0 komentar:
Posting Komentar