YOGYAKARTA. AABC (Asian Aging Bussiness Center), Japan dan Kyushu University, Japan melakukan kunjungan ke wilayah binaan RZ yang dikelola oleh mitranya, yakni Cita Sehat Foundation, RZ bersama CSF merupakan satu-satunya NGO di Indonesia yang mengelola komunitas LTC (Long Term Care) untuk Lansia. LTC bagi Lansia yang dikelola CSF meliputi kebutuhan dasar, sosial dan kesehatan para Lansia.
Kunjungan diawali dari keingintahuan AABC, WHO, Universitas Kyushu, Universitas Respati Yogyakarta dan UI terhadap pola pembinaan komunitas bagi lansia yang dikelola CSF. “Saya sangat senang dan tidak menyangka bahwa CSF mampu menjadi NGO pertama di Indonesia yang mengelola komunitas LCT untuk Lansia,” tutur Dian Chaerani, Direktur CSF, Jumat (21/11) kemarin.
Dian Chaerani menjelaskan, dalam kunjungan tersebut dilakukan pertemuan dengan gubernur Jogjakarta. Dilakukan juga kunjungan ke klinik Ramah Lansia binaan CSF di Bantul, lalu dilanjutkan dengan kunjungan ke salah satu wilayah binaan program ramah lansia di Dusun Karet, Pleret, Bantul. Para peserta pun dihibur dengan paduan suara Lansia.
Melalui hasil pertemuan ini, dirumuskan beberapa hal strategis yakni bagaimana menjaga kualitas hidup para Lansia dengan mengadakan kegiatan-kegiatan terpadu yang dilakukan oleh tenaga profesional atau tenaga informal (care giver). Karena masih rendahnya tenaga profesional atau care giver, maka sesegera mungkin komite ini mengadakan pelatihan bagi care giver bagi relawan, pengasuh, pendamping dan kader-kader lainnya, dengan didampingi AABC. CSF pun mendapat undangan untuk mengikuti Training care giver di Jepang.
Dalam kunjungan tersebut, President of AABC Japan, Prof. Takeo Ogawa, Ph.D., memberikan apresiasi dan mendukung apa yang dikerjakan oleh CSF. “Kami senang dan heran melihat kekompakan dan gotong royong kader dan stakeholder CSF di Dusun Karet. Kami juga tidak menyangka akan disambut dengan meriah,” ujarnya.
CSF merupakan member of RZ (Rumah Zakat). Agenda-agenda CSF berjalan dengan mengelola dana zakat, infaq dan sedekah para donatur RZ. CSF bergerak di bidang kesehatan baik prefentif maupun kuratif.
https://www.rumahzakat.org
Kunjungan diawali dari keingintahuan AABC, WHO, Universitas Kyushu, Universitas Respati Yogyakarta dan UI terhadap pola pembinaan komunitas bagi lansia yang dikelola CSF. “Saya sangat senang dan tidak menyangka bahwa CSF mampu menjadi NGO pertama di Indonesia yang mengelola komunitas LCT untuk Lansia,” tutur Dian Chaerani, Direktur CSF, Jumat (21/11) kemarin.
Dian Chaerani menjelaskan, dalam kunjungan tersebut dilakukan pertemuan dengan gubernur Jogjakarta. Dilakukan juga kunjungan ke klinik Ramah Lansia binaan CSF di Bantul, lalu dilanjutkan dengan kunjungan ke salah satu wilayah binaan program ramah lansia di Dusun Karet, Pleret, Bantul. Para peserta pun dihibur dengan paduan suara Lansia.
Melalui hasil pertemuan ini, dirumuskan beberapa hal strategis yakni bagaimana menjaga kualitas hidup para Lansia dengan mengadakan kegiatan-kegiatan terpadu yang dilakukan oleh tenaga profesional atau tenaga informal (care giver). Karena masih rendahnya tenaga profesional atau care giver, maka sesegera mungkin komite ini mengadakan pelatihan bagi care giver bagi relawan, pengasuh, pendamping dan kader-kader lainnya, dengan didampingi AABC. CSF pun mendapat undangan untuk mengikuti Training care giver di Jepang.
Dalam kunjungan tersebut, President of AABC Japan, Prof. Takeo Ogawa, Ph.D., memberikan apresiasi dan mendukung apa yang dikerjakan oleh CSF. “Kami senang dan heran melihat kekompakan dan gotong royong kader dan stakeholder CSF di Dusun Karet. Kami juga tidak menyangka akan disambut dengan meriah,” ujarnya.
CSF merupakan member of RZ (Rumah Zakat). Agenda-agenda CSF berjalan dengan mengelola dana zakat, infaq dan sedekah para donatur RZ. CSF bergerak di bidang kesehatan baik prefentif maupun kuratif.
https://www.rumahzakat.org
0 komentar:
Posting Komentar